GPT-4, versi terbaru dari chatbot kecerdasan buatan ChatGPT, telah mencapai skor yang mengesankan pada berbagai tes sekolah menengah dan sekolah hukum, menurut penciptanya OpenAI. Versi baru chatbot telah menunjukkan peningkatan kemampuan pemrosesan, termasuk kemampuan untuk mengonversi input gambar, audio, dan video ke teks, dan menangani instruksi yang lebih bernuansa secara kreatif dan andal.
Prestasi GPT-4 yang paling menonjol adalah kinerjanya di LSAT, ujian yang harus dilewati mahasiswa di Amerika Serikat untuk diterima di sekolah hukum. GPT-4 mendapat skor 163, yang menempatkannya di persentil ke-88 dan dalam posisi yang baik untuk diterima di 20 sekolah hukum teratas. Skor ini hanya beberapa nilai dari skor yang dilaporkan yang diperlukan untuk diterima di sekolah bergengsi seperti Harvard, Stanford, Princeton, dan Yale. Versi ChatGPT sebelumnya hanya mendapat skor 149 di LSAT, menempatkannya di 40% terbawah.
GPT-4 juga unggul dalam Uniform Bar Exam, yang diambil oleh mahasiswa hukum yang baru lulus untuk berpraktik sebagai pengacara di yurisdiksi AS mana pun. GPT-4 mencetak 298 dari 400, sedangkan ChatGPT versi lama hanya mencetak 213 dari 400.
Selain ujian sekolah hukum, GPT-4 juga mencapai skor tinggi pada ujian Sat Evidence-Based Reading & Writing dan SAT Math, masing-masing mendapat skor di persentil ke-93 dan ke-89. Ini juga berkinerja baik pada ujian AP dalam biologi, kimia, dan fisika, dengan skor mulai dari 66-100%. Namun, skor Kalkulus AP-nya cukup rata-rata, peringkat di persentil ke-43 hingga ke-59.
Terlepas dari kekuatannya, GPT-4 berjuang dalam ujian sastra Inggris, mencetak persentil ke-8 hingga ke-44 di dua tes terpisah.
Secara keseluruhan, hasil tes menunjukkan bahwa GPT-4 telah membuat kemajuan yang signifikan dibandingkan dengan versi sebelumnya, dengan kemampuan pemrosesan yang ditingkatkan dan kemampuan untuk lulus tes sekolah menengah dan sekolah hukum dengan peringkat skor di persentil ke-90. Perkembangan ini signifikan untuk bidang kecerdasan buatan dan berimplikasi pada penggunaan chatbot dan teknologi serupa di berbagai industri, termasuk pendidikan dan layanan hukum.