Artificial Intelligence (AI) sedang memperluas jejaknya di permukaan tanah dengan membuat dampak yang signifikan di sektor paling vital di dunia – Pertanian. Setelah sektor kesehatan, otomotif, manufaktur, dan keuangan, sekarang kecerdasan buatan di bidang pertanian menyediakan teknologi mutakhir untuk panen dengan produktivitas dan hasil panen yang lebih baik.
Sektor Pertanian adalah fondasi ekonomi dunia dan dengan meningkatnya populasi, dunia perlu memproduksi 50% lebih banyak makanan pada tahun 2050. Teknologi yang mendukung AI dapat membantu petani mendapatkan lebih banyak dari tanah sambil menggunakan sumber daya secara lebih berkelanjutan. Di sini, kita akan mempelajari bagaimana AI dapat digunakan dalam pertanian dan aplikasinya dalam pertanian.
Dengan besarnya investasi pengembangan kendaraan otonom untuk berbagai kebutuhan, sektor pertanian juga akan mendapatkan keuntungan dengan self-driving atau bisa dikatakan traktor tanpa pengemudi.
Dengan AI yang lebih berkualitas dan data pelatihan pembelajaran mesin untuk pertanian, sektor pertanian akan merevolusi dengan penggunaan traktor otonom berskala besar untuk melakukan banyak tugas
Demikian pula, perusahaan AI sedang mengembangkan robot yang dapat dengan mudah melakukan banyak tugas di bidang pertanian. Mesin robotika semacam itu dilatih untuk mengendalikan gulma dan memanen tanaman dengan kecepatan yang jauh lebih cepat dengan volume yang lebih tinggi dibandingkan dengan manusia.
Robot-robot ini sangat terlatih untuk membantu pengecekan kualitas tanaman dan mendeteksi tanaman atau gulma yang tidak diinginkan dengan pemetikan dan pengemasan tanaman sekaligus mampu melawan tantangan lain yang dihadapi oleh tenaga kerja pertanian.
Perusahaan seperti Blue River Technology dan Harvest CROO Robotics membuat mesin robotika yang dapat mengontrol tanaman atau gulma yang tidak diinginkan dan membantu petani dalam memetik atau mengemas tanaman dengan volume yang lebih tinggi.
AI dalam Robotika: Penggunaan Kecerdasan Buatan dalam Robotika
Hama adalah salah satu musuh terburuk para petani yang merusak tanaman secara global sebelum dipanen dan disimpan untuk konsumsi manusia. Serangga populer seperti belalang, belalang, dan serangga lainnya memakan keuntungan petani dan melahap biji-bijian yang dimaksudkan untuk manusia. Tapi sekarang AI dalam pertanian memberi penumbuh senjata melawan serangga semacam itu.
AI dan perusahaan data membantu petani untuk mendapatkan peringatan di Smartphone- nya tentang belalang yang kemungkinan akan turun ke pertanian tertentu atau ladang tanaman yang sudah matang.
Perusahaan AI menggunakan citra satelit baru terhadap gambar yang sama menggunakan data historis dan algoritma AI mendeteksi bahwa serangga telah mendarat di lokasi lain dan petani menggunakan informasi tersebut setelah konfirmasi dan tepat waktu menghilangkan hama yang merugikan dari ladang mereka.
Deforestasi yang terus menerus dan degradasi kualitas tanah menjadi tantangan besar bagi negara-negara penghasil pangan. Namun kini sebuah startup teknologi yang berbasis di Jerman PEAT telah mengembangkan aplikasi berbasis deep learning bernama Plantix yang dapat mengidentifikasi potensi cacat dan kekurangan nutrisi pada tanah termasuk hama dan penyakit tanaman.